WALI PAIDI 17 - 18

wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada disampingnya, dg perlahan dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe ) nya, angin semilir menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatas menara masjid kudus, masjidnya sunan kudus setelah rokoknya habis, wali paidi membasahi mulutnya lagi dg kopi seperti orang berkumur, wali paidi mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg sangat perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus amalan thoriqoh yg dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan seluruh hawanya berhenti....

sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya dan dg perlahan sifat gurunya jg mulai hilang berganti sifat ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg begitu luar biasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu luas. sirr wali paidi keluar dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhnya yg sedang duduk ditas menara, sirr wali paidi terus melayang mengitari kota kudus, dan mulai terdengarlah sebuah tangisan yg begitu menyayat hati, sirr wali paidi mengikuti dari mana asal suara itu, sirr wali paidi turun mendekati keranjang sampah, ternyata dari situlah suara tangisan itu, sirr wali paidi semakin mendekat, dilihatnya yg menangis itu adalah sebuah kulit semangka

" mengapa kamu menangis..." tanya sirr wali paidi

" aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis aku diambil oleh petani dan ijualnya, aku begitu senang bisa membahagiakan pr petani, tapi ketika mau dimakan aku ditinggalkan dan dibuang, hanya isinya yg  dimakan....aku merasa tidak ada manfaatnya....." jawab kulit semangka dan menangis lagi

" jangan bersedih aku akan kembali lagi kesini..." kata sirr wali paidi

dengan secepat kilat sirr wali paidi kembali ke tubuhnya, sehabis mengambil rokoknya wali paidi turun dr menara dan pergi ke tempat kulit semangka yg dilihatnya tadi wali paidi masih ingat betul, bahwa keranjang sampah itu berada dihalaman sebuah masjid yg berada di tengah kota kudus, setelah sampai wali paidi lansung menuju keranjang sampah itu, dan mulai mengais2 sampah, orang2 yg lagi tadarusan didalam masjid heran melihat tingkah wali paidi dan wali paidi tersenyum dg sumringah ketika ia menemukan kulit semangka yg dicarinya dan begitu lahapnya wali paidi memakannya, orang2 yg melihat wali paidi menjadi maklum,

" oh ternyata orang gila tho ...." bathin mereka dan melanjutkan kembali tadarusannya.

dg masih mengunyah kulit semangka, wali paidi pergi meninggalkan masjid.

" mungkin beginilah yg dialami oleh imam al ghozali yg pada waktu itu terkenal dg tirakatnya dg doyan memakan kulit semangka yg dicarinya di keranjang2 sampah" bathin wali paidi....


WALI PAIDI 18

malam ini hati wali paidi sedang galau entah kenapa, mengapa tiba2 saja perasaan galau menghinggapi hati wali paidi dan kepalanya tiba- tiba saja pusing

" hmmm....pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku.."

wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya ditiang langgar miliknya, ketika wali paidi mau beranjak dari duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong masuk dan mendekati wali paidi,ketika si tamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2 saja

" huekk juh.." sitamu dg semangat meludahi wali paidi, wali paidi kaget bukan kepalang

" siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku " bathin wali paidi

" huek..huek..juh..." sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata wali paidi,

wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg mengenai wajahnya dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan

" huekkkkk Juh..juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya, wajah wali paidi jibrat ludah semua,

wali paidi mulai menangis, dg perlahan wali paidi mengusap lagi wajahnya, lalu dg lembut wali paidi bertanya kepada sitamu " siapakah tuan...?"

si tamu dg tersenyum menjawab :

" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu, karena orang2 banyak yg memuji kalau kamu adalah orang yg sabar, makanya Allah menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian orang terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yg sabar " jawab orang itu lalu ngeloyor pergi

wali paidi hanya tertegun, dan tidak begitu lama datang lagi orang yg sangat perlente, wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteng sekali setelah turun dari mobil mewahnya, sitamu mendekati wali paidi dan dg tersenyum si tamu ini duduk didekat wali paidi

" mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, atm saya tadi hilang, buat beli bensin mas, .." kata si tamu

wali paidi memandang sitamu dg heran" minta berapa " tanya wali paidi

" sedikit mas, 1 juta saja " jawab sitamu

" wah kalo segitu gak punya aku.." jawab wali paidi

" ya berapa saja, pokoknya ada " pinta si tamu

wali paidi agak ragu, tapi dia membuang jauh2 perasaan itu, bagaimanapun dia harus menolong orang yg butuh pertolongan, gak peduli siapapun itu. wali paidi menurunkan kopyahnya dan mengambil uang dari selipan kopyahnya, tanpa dihitung dia menyerahkan semuanya.dg tersenyum sumringah si tamu menerima uang
pemberian wali paidi

" terima kasih, ternyata benar pujian orang2 terhadapmu, kamu adalah orang yg dermawan.." kata sitamu

" siapakah tuan " tanya wali paidi

" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu " jawab sitamu lalu ngeloyor pergi seperti tamu yg pertama

wali paidi menunduk, dia sadar sekarang, mengapa hatinya jadi galau dan kepalanya jadi pusing, ternyata banyak orang yg ngerasani dg memuji-muji dirinya, dia tahu bahwa Allahlah yg pantas dipuji, Allahlah yg maha penyabar, Allahlah yg maha dermawan, Allah cemburu dan mengutus malaikat mengujiku karena banyak yg memuji aku sebagai orang yg sabar dan orang yg dermawan

" assalamu'alaikum..." wali paidi tersadar dari tafakkurnya, setelah mendengar suara orang yg mengucapkan salam kepadanya

" wa alaikum salam " jawab wali paidi berdiri

di depan wali paidi wanita yg sangat cantik, memakai celana ketat dg atasan baju longgar lengan panjang putih, dan memakai kerudung ala kadarnya, tampak rambutnya yg berkilau kemerahan

" kenalkan nama saya Mulan Jameela.." ucap wanita ini dg genit sambil menyodorkan tangannya

wali paidi terdiam dan membathin" ujian apalagi ini, di uji apa lagi diriku ini ..."
Previous
Next Post »

5 komentar

Click here for komentar
tohari
admin
31 Agustus 2016 pukul 09.23 ×

wali paidi 19 mas?

Reply
avatar
6 September 2016 pukul 20.24 ×

BANYAK YG NUNGGU KELANJUTAN CERITA INI. MEREKA PENASARAN BAGAIMANA MULAN JAMEELA MENGGODA WALI PAIDI... HAHAHAHA...

Reply
avatar
Unknown
admin
8 Oktober 2016 pukul 07.10 ×

Mas yg 19 mana kepo sangat ini pleace

Reply
avatar
Unknown
admin
8 Oktober 2016 pukul 07.10 ×

Mas yg 19 mana kepo sangat ini pleace

Reply
avatar